Judul Buku         : Taushiyah “Kunci Meraih Hidup Bahagia”

Penulis                 : Dr. ‘Aidh Bin Abdullah al-Qarni

Editor                  : Wahyuni Shifatur Rahmah

Tebal Buku          : 236 halaman

Penerbit              : Pilar Media

Kota Terbit         : Yogyakarta

Tahun Terbit      : Maret 2007

Buku ini aslinya berjudul Hatta Takuna As’adan Nas. Buku ini merupakan kumpulan taushiyah untuk menunjukkan cara-cara tepat bagaimana membangkitkan potensi hidup agar kembali menjadi orang yang paling berbahagia di dunia dan akhirat. Buku ini juga merupakan intisari dan kristalisasi dari berbagai buku yang telah ditulis lainnya di antaranya adalah La Tahzan.

Buku ini tersusun dalam bentuk kata-kata mutiara yang terdiri dari 13 bab yang berisi 561 kata mutiara serta diakhiri dengan puisi-puisi jiwa.

Bab 1 berjudul “Rahasia Iman dan Takdir”. Dimulai dengan taushiyah tentang keimanan, lalu bacaan tahlil, kekuatan iman, Dialah Allah yang Ahad, dsb. Semuanya berupa kata-kata mutiara yang sarat makna dan sangat mennggugah jiwa pembacanya. Mengungkap tentang rahasia iman dan takdir sungguh luar biasa… Allah telah menetapkan segalanya.

Bab 2 berjudul “Bersyukur kepada Allah”. Bersyukurlah atas semua nikmat yang telah Allah berikan, begitu banyak nikmat yang tak sanggup kita menghitungnya.

Bab 3 berjudul “Dzikir, Istighfar, Tawakal, dan Maghfirah” Itulah yang dapat menjadikan diri kita bahagia. Dengan berzikir ingat kepada-Nya, mengucap istighfar memohonkan ampunan dari-Nya, serta bertawakal kepada Allah untuk mengharapkan maghfirah-Nya. Sungguh beruntung orang yang selalu menghiasi hidupnya dengan memperbanyak dzikir.

Bab 4 berjudul “Shalat”. Di sini mengingatkan agar kita selalu menjaga shalat, tertib lima waktu. Shalat adalah limpahan kedamaian, sabar dan shalat adalah penolong kita kelak, dan shalat adalah penyejuk mata yang menghapus kejelekan.

Bab 5 berjudul  “Akhlak mulia”. Banyak sekali yang dipelajari tentang akhlak mulia ini, di antaranya mengucap salam, bersedekah, tidak su’udzan, hidup sederhana, dan menjaga lisan.

Bab 6 berjudul “Pribadi Muslim”.Pribadi muslim adalah yang bisa mencintai dan menghargai dirinya serta bisa bergaul dengan masyarakat di sekitarnya. Hidup bermanfaat bagi umat.

Bab 7 berjudul “Akhlak Tercela”. Kita juga harus selalu waspada dengan datangnya godaan yang menjerumuskan kita, kembalilah belajar untuk menghindari perbuatan yang tidak pantas dilakukan seorang muslim.

Bab 8 berjudul “Teladan Para Nabi dan Sahabat”. Banyak sekali nabi yang memberi teladan dalam hidup kita, antara lain: Nuh, Yunus, Musa, Isa, Ibrahim, Daud, dan Muhammad. Para sahabat juga banyak yang telah memberikan keteladanan pada kita yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Imam Abu Hanifah, Ibnu Zubair, dan masih banyak lagi lainnya.

Bab 9 berjudul “Kejarlah cita-cita, jangan malas dan putus asa”.Wujudkan cita-citamu, tinggalkan angan-angan, Optimis dan baik sangka, sibukkan dirimu selalu, janganlah bersusah hati, berlomba-lombalah gunakan kesempatan berharga, dan bersegeralah, keberhasilan akan kita capai.

Bab 10 berjudul “Ilmu Pengetahuan”. Sebaik-baik teman adalah buku, ilmu pengetahuan membuat dada menjadi lapang, meluaskan pandangan, ilmu adalah teman kesendirian dan harta yang sangat bermanfaat.

Bab 11 berjudul “Budaya Tertib”. Perbaruilah hidupmu, menunda pekerjaan adalah awal kegagalan, jadikan kesempatan amal ketaatan.

Bab 12 berjudul “Kebahagiaan”. Kebahagiaan adalah buah silaturahim, senyum adalah pertanda bahagia, dan kebahagiaan itu ada dalam dirimu, jangan mencarinya ke tempat yang jauh. Kebahagiaan adalah kemenangan.

Bab 13 berjudul ”Hikmah Musibah”. Ini merupakan bab terakhir buku ini yang menjadikan penguat bagi diri kita agar bisa meraih kunci hidup bahagia. Ingatlah bahwa setelah kesulitan itu ada kemudahan,dari setiap ujian dan cobaan pasti mengandung hikmah, tidak ada beban melebihi kesanggupan, kesedihan adalah pelajaran, manisnya keberuntungan menghapus pahitnya kesabaran. Bukan hanya kita yang mendapat ujian tetapi para pendahulu pun pernah mendapatkannya, hadapi ujian dan mintalah pertolongan kepada Allah. Allah yang akan membalas semuanya.

“Semoga kegembiraan itu didatangkan oleh Allah. Bahwasanya bagi-Nya terdapat urusan pada ciptaan-Nya setiap hari”